Tournamen light tackle Piala Ketum Formasi 2012.
Meladeni “Terror Riri” bersama team Chloe Annete
Berangkat dari basis tournamen di dermaga Marina Batavia
Ancol pukul 03.30 kapal fibre Chloe Annete melaju cepat menuju perairan dekat
pakis untuk ngotrek ikan tembang dan kembung sebagai umpan hidup. Kelima team
ngotrek bareng 2 abk dan saya pun turun tangan ikut membantu melepas ikan umpan
dari mata kail. Sibuk sekali pagi itu. Dirasa sudah cukup kapal bermesin 3
langsung tancap gas menuju spot kapal
karam. Dilokasi sedang beroprasi kapal
pencari besi tua. Team sempat ragu, dikhawatirkan ikan buruan terganggu dengan
aktifitas mereka. 2 kapal peserta tournamen
dari team InsaneFC sudah berada disana. Kapten Abun memposisikan kapal dengan
tepat di sisi kirinya. Perburuanpun dimulai. Lima piranti plus umpan tembang
dan selar disiapkan dengan cepat oleh ABK dan team menurunkan satu persatu.
Kelima angler dengan wajah sangat optimis siaga mengawasi piranti andalan
masing masing. ABK dengan menebar cumming ikan selar potong untuk mengundang
ikan berkumpul di buritan kapal.
Disisi kanan kapal, team InsaneFC sedang figth dengan ikan
tenggiri. Tampak sangat seru perlawanannya. Kameramen mata pancing yang ikut
dalam team ini terus mengikuti jalannya pertarungan. Ikan terus berontak ke
kiri dan kanan kapal. Dan akhirnya ikan berhasil diangkat ke kapal. Dan team
yang lain pun mendapatkan strike pula. Team Annete hanya bisa menonton. Namun
Abun dengan cerdik memberi komando kepada ABK. “angkat semua.....kita pindah
jangkar....” Dan akhirnya kapan diposisikan dikanan team InsaneFC, cumming
kembali ditebar....konceran tenggiri satu persatu diturunkan. Dan benar saja, Striiiiiike.......sambut
seisi kapal dengan ekspresi penuh harap. Om Ahok pemancing senior membuka
strike di spot ini sangat menikmati perlawanan ikan tenggiri perdananya. Belum
selesai Ahok mengajar ikan, Daniel team termuda ini pun berhasil strike..... 2 orang
abk dipaksa tak bisa diam melayani 2 pemancing yang sedang strike bersamaan.
Strike kedua pemancing masih berlangsung dan ikan belum landed, menyusuk Abun
mendapat strike di sisi kanan kapal. Benar benar spot yang luar biasa. Saya
yang bertugas jadi pengamat di team ini jadi kurang fokus mau ambil video yang
mana. Kami menyebut ini sebagai serangan teroris di pagi hari. Dan satu
persatupun ikan mendarat di buritan kapal Annete.
Parade strike terus berlangsung sampai pukul 10.00. Total
tengiri yang terangkat ada 12 Ekor. Dan yang terberat sekitar 7 kg berhasil
diangkat oleh Sutarmo Inilah yang layak timbang pikirku. Setelah pengambilan
video selesai dan ikan terangkat saya memotong rangkaian dan memasang tag di
ekor ikan. Pendeknya tak ada pemancing dan ABK yang bisa berdiam diri di sesi
pagi ini. Wah....ga sempat merokok nich....salah satu ABK berkelakar. Bagaimana
tidak, sehabis ikan dilepaskan mata kailnya, ada yang strike lagi, memasang
umpan lagi. Tak terhitung jumlah ikan yang mocel. ABK juga harus langsung
membersihkan ceceran darah yang ada diatas kapal fiber yang sangat terawat. Hal
ini juga bertujuan untuk kenyamanan para pemancing.
Dirasa strike sudah mulai berkurang, satu persatu kapal
meninggalkan spot ini. Team kami pindah menuju spot ikan dasaran. Ahok yang
bertugas menurunkan umpan pertama dengan umpan cumi iris. Kapal sengaja tidak
membuang jangkar untuk alasan kepraktisan. 2 ekor kuniran ukuran sekilo 5 naik.
Kapten tidak tertarik. Pindah......teriaknya. Satu lagi spot dasaran dijajal.
Namun hanya ikan ikan-ikan kecil yang berhasil terangkat. Masing masing kerapu
dan kakap merah ukuran setengah kiloan. Mencoba ngoncer tengiri juga tak ada
sambaran. Saya yang gatal tangannya mencoba menurunkan pancingan dengan teknik
handline. Namun hanya ikan kurisi yang terangkat. Saya coba turunkan kotrekan
yang naik malah ikan baracuda kecil yang kena. Kotrekan rontok dibuatnya.
Ketimbang mancing yang tidak jelas targetnya, kami sepakat
untuk balik lagi ke Spot awal. Kapal pencari besi tua masih berada disana
dengan para pekerja berkulit hitam legam terbakar matahari seperti tak memiliki
rasa lelah terus bekerja. Sembari menebar konceran kami makan bekal yang
dibawa. Nasi hangat yang dimasak dengan ricecooker dengan lauk dendeng daging,
keripik paru dan teri goreng tepung sungguh nikmat. Apalagi kerupuk tenggiri
home made ko Ahok yang gurih renyah. “Yang merah-merah itu jangan dimakan
bro....”Daniel mengingatkan. Dia tahu saya tak boleh makan daging B2. Belum
lagi sekaleng softdrink dingin yang segar. Pendeknya ini adalah pengalaman
mancing dengan kapal yang super nyaman.
Joran Ahok kembali melengkung dan reel menjerit keras.
Kembali dia mendapatkan strike di sesi kedua. Saya memberinya julukan
“pemancing bertangan dingin”. Bukan tanpa alasan, semua mengakui di trip kali
ini dialah top scorernya. 10 ekor tengiri dari total 22 ekor tengiri berukuran
4-7 kg dialah eksekutornya. Semua team mendapat tambahan strike di sesi
terakhir. Dan akhirnya Aseng menutup strike tenggiri terakhir. Saya meminta
bantuan ABK menyusun ikan tangkapan di lantai kapal dan pemancing berbaris di
belakangnya untuk didokumentasikan. Ikan tangkapan bisa cepat habis namun foto
mampu bercerita banyak dan bisa jadi kenangan tak terlupakan.
Jam 2 siang kapal kembali ke basis tournamen. Mesin dipacu
dengan kecepatan penuh. 1 ikan yang kami tag mudah-mudahan bisa juara. Di basis
tournamen sudah banyak team yang menyerahkan ikan terberatnya ke panitia.
Tampak berjejer ikan Tenggiri, Kakap Merah, juga Gabus Laut. Melihat saingan
cukup berat, ikan yang ada dengan kisaran 8 – 9 kg jumlahnya cukup banyak, team
memutuskan tidak ikut dalam sesi penimbangan. Meski demikian pengalaman mancing
kali ini tergolong trip yang sukses. Seluruh anggota team bisa menikmati trip
ini dan mampu meladeni “Terror” ikan tenggiri bertubi-tubi. Saya pun
mengucapkan selamat buat team Chloe Annete dan terimakasih telah bisa ikut
serta dalam trip yang luar biasa ini. Mudah-mudahan bisa bergabung lagi di trip
yang akan datang. Salam strike. Agus suyanto.