Senin, April 08, 2013

Trip Imlek dan Kakap Merah.


Ini adalah trip ke 2 AFC ke Pulau Tunda. Bertepatan dengan hari raya Imlek, tanggal 10 Pebruari lalu, teman-teman AFC diantaranya Yoga, Iqbal, Agus Abdulah dan putranya Azam, Amir, Goes Spot, Edi Karo, Chandra dan Saya kembali trip ke Pulau Tunda. Namun ini bukan trip resmi AFC, hanya spontanitas dari para anggota saja. Berangkat jam delapan malam dari Jakarta, tiba di Karangantu jam sebelas malam. Trip kali ini menggunakan kapal Kapten Solihin yang sudah terkenal memiliki spot-spot potensial di seputaran pulau Tunda. Rencananya kami akan mancing di Rumpon yang sudah sekian lama tidak dipancing. Semoga sukses, itulah harapan kami.

Berangkat dari dermaga samping TPI Karangantu jam 12 malam, perjalanan kurang lebih 3 jam menuju spot. Tibalah di rumpon pertama. Azam putra Pak Agus Abdulah mengawali strike di spot ini. Umpan kotrekan gajrud dikombinasikan dengan cumi iris berhasil menaikan Kakap merah ukuran sekiloan. Di spot lain Azam juga berhasil menaikan ikan Jambal ( sejenis Cat Fish ). Ikan terberat adalah Kakap Merah yang dinaikan oleh Yoga dengan teknik hand line. Teman-teman lain juga menaikan ikan kakap merah juga. P Agus Abdulah beberapakali strike ikan kue, dan Chandra berhasil dobel strike Kerapu.

Cuaca hari itu termasuk nyaman. Laut cukup flat dan cuaca tidak terlalu terik. Hanya angin yang kurang membuat hawa terasa sangat panas. Mancing di pulau tunda, kendala umumnya adalah arus yang sangat kuat. Jadi piranti yang digunakan harus benar-benar tangguh. Atau bisa disiasati pakai teknik hand line. Berpindah-pindah spot arus laut tetap sekitar J20-J30. Ikan yang terangkat di dominasi Kakap merah. Ada juga Kue, kerapu, Jambal dan Jenaha. Trip yang cukup menyenangkan meski tak terbilang sukses. Sekaligus juga sebagai ajang silaturahmi antar anggota. Salam strike. agussuyanto


Muara Pakis - Karawang


Musim Tengiri telah Tiba.



Tanggal 3 Pebruari 2013 lalu, Saya, Boechory,Tatang, Rexy, Wiraji dan P Waji trip ke muara Pakis Karawang. Cuaca memang belum stabil. Tapi hari itu cukup aman untuk turun mancing. Berangkat jam 9 malam dari Jakarta sampai di Pakis jam 1 dinihari. itu karena kami harus mampir makan malam dan membeli logistik untuk di kapal. Kami menggunakan kapal Ropik Pakis. Akses dari karawang menuju muara pakis terkendala dengan kondisi jalan. Sehingga waktu tempuh menjadi lama.

Tiba di dermaga tak bisa langsung turun karena angin berhembus cukup kencang. Setelah angin reda jam 3 kami berangkat. Kami terbantu oleh pasang tinggi, sehingga kapal tak kandas. Di spot pertama ABK ngotrek tembang untuk ngoncer tengiri. Sementara kami mancing dasaran dengan umpan udang. Sambutan cukup bagus. Tatang berhasil menaikan Kakap Merak ukuran table size dan saya juga berhasil menaikan Kerapu terbilang besar. Wiraji dan P Waji ngocer di buritan, namun belum ada sambaran sampai kami pindah ke spot kedua.

Di spot kedua, Konceran P Waji disambar ikan Talang-talang cukup besar. Namun harus merelakan ikannya mocel karena main line putus di kili-kili. Tak lama disusul strike berikutnya. Rupanya Tengiri ukuran 3-4kiloan yang memangsa umpan. Ini Tengiri pertama buat kami. Disusul Waji strike ikan Gabus laut / Cobia ukuran 6 kg. Luar biasa strike ikan ini. Saat sudah dipermukaan sirip pungungnya seperti hiu. Sayapun mendapat strike ikan Tengiri di spot ini. Bosan dengan mancing dasar, rangkaian unjung kail mancing dasaran diganti dengan setting neklin tengiri dengan timah J3 untuk koncer tengah. Lumayan. Tengiri ukuran 3 kg naik keatas kapal. Dari total 7 tengiri yang naik, 5 diantaranya adalah hasil tangan dingin P Waji. Pemancing senior yang sangat berpengalaman. dan 1 ekor dinaikan ABK.

Sepi di spot kedua kami putuskan balik lagi ke spot awal. kami kembali menambah perolehan ikan dasaran seperti kakap merah dan jenaha. Selepas makan siang kami diguyur hujan lebat. Strike mulai sepi, dan kami putuskan balik kedarat. kami bersyukur trip saat musim masih colongan namun hasilnya cukup lumayan. Pulangnya kami memutuskan via Babelan. Ternyata jalur ini jauh lebih mulus dan lancar. Hanya dua jam perjalanan untuk pulang ke basis di bilangan Senen Jakarta Pusat. Trip awal yang bagus di akhir musim baratan. agus suyanto


Memburu Kakap Merah di Laut Cirebon.


Terakhir mancing Kakap Merah di Cirebon yaitu saat Nadran Fishing Tournamen 2011 dan baru kembali mancing lagi tanggal 9 Maret 2013. Rentang waktu yang cukup lama. Tak lain karena sulit menemukan waktu yang tepat bersama teman-teman. Padahal mancing di rumpon kakap merah adalah salah satu jenis mancing favorit saya.

Kembali bersama teman-teman Archipelago Fishing Community yang awalnya dijadwalkan trip tanggal 2 Maret, diundur menjadi tanggal 9 Maret karena alasan cuaca. Berangkat 2 team dengan total peserta 12 orang. 2 mobil dari Jakarta tiba di Cirebon pukul 2 dinihari. Kami langsung bergegas menuju kapal yang sudah siap sejak pukul 12 seperti yang direncanakan. Kami menyebutnya ini trip kesiangan. Seharusnya kami start dari dermaga pukul 00.00 mengingat spot potensial ada di KM 60 dan ditempuh dalam waktu tak kurang dari 6 jam.

Trip kali ini kami menggunakan kapal P Puri. Salah seorang guide mancing Rumpon di Cirebon yang sudah cukup dikenal. Perjalanan darat Jakarta – Cirebon dengan lalu lintasnya yang padat, manuver mobil dan kondisi jalan yang kurang mulus sehingga tidak bisa untuk istirahat. Namun begitu rebah diatas kapal dengan 2 mesin diesel di sisi kanan dan kiri kami semua terlelap dalam perjalanan menuju spot. Gelombang yang bersahabat dan angin yang bertiup pelahan menjadikan perjalanan ini terasa sangat nyaman.
Bagi yang ingin mancing rumpon di Cirebon, waktu yang tepat adalah bulan Maret – Juni.  Kekuatan Arus berkisar J3 – J10 dengan kedalaman laut antara 40 – 60 meter. Umpan udang hidup disediakan pengelola kapal dengan harga Rp. 300 per ekor. Dengan demikian udangnya ukurannya hampir seragam dan segar. Sehingga nantinya akan mempengaruhi hasil akhir tangkapan. Menu makan siang juga disiapkan sekalian, sehingga kita hanya perlu menyiapkan menu sarapan roti, snack, dan air panas untuk kopi atau teh.  Perlengkapan lain yang tak kalah penting untuk dibawa adalah Jas hujan untuk antisipasi cuaca dan deburan air laut ke atas kapal. Kantong plastik untuk melindungi tas juga harus disiapkan. Agar peralatan elektronik dan baju ganti terhindar dari kebasahan.

Saya yang berada di Team I tiba di spot  KM 40 sekitar pukul 6 pagi. Piranti pun diturunkan. Kakap Merah dan Jenaha ukuran setengah – satu kilogam berhasil dinaikan keatas kapal. Semua team merasakan strike di spot ini. Awal yang bagus ! spot berikutnya berjarak setengah jam perjalanan. Ikan yang berhasil dinaikan juga tak terlalu jauh berbeda. Kakap Merah lebih mendominasi tangkapan kami.

Di spot berikutnya, sehabis sarapan roti, snack, dan Kopi, kami dikejutkan oleh strike “Si Jangkung” yang tampaknya sedang meladeni strike ikan ukuran besar. Benar saja...Kakap Merah ukuran 3,3kg berhasil naik keatas kapal. Tak berselang lama, seting handline milik pancinger “Bertangan dingin” alias P Waji  pun strike ikan Jenaha seberat 3,5kg. Belum selesai setting handlinenya seting jorannya juga  dihajar ikan kakap merah ukuran 3kg. “meski kalah ukuran kapmernya, tapi saya dapat dua hahahahahahahaha...” canda pak Waji kepada “si Jangkung”.  Saya, Tatang dan Rexy yang sudah cukup sering trip bareng dengan P Waji dan Jangkung  mengakui kalau tangan mereka berdua cukup hokky. Terbukti  selalu mendapatkan ikan-ikan terberat di team kami.

Semakin siang gelombang semakin membesar.  Dalam perjalanan pindah spot, hempasan air tertabrak kapal mulai naik keatas kapal dan membasahi kami semua. Terpal atao tak bisa dipasang karena hempasan angin semakin kencang. Sesampai di spot KM60 kami melanjutkan mancing. Kakap merah masih mendominasi perolehan kami. Namun ukuran dan intensitas strike menurun. Kapten mengatakan bahwa : “ Kalau tidak kesiangan, spot ini sangat bagus !” terbukti sehari sebelumnya di spot yang tak jauh dari spot ini naik Kakap Merah tak kutang dari satu kwintal ungkapnya menambahkan.  Karena semakin siang gelombang semakin besar, kami sepakat menyudahi trip kali ini. Sepanjang perjalanan kapal kami semakin basah kena deburan ombak. Kami semua memanfaatkannya untuk tidur berselimutkan jas hujan dan terpal.

Tiba di darat sekitar pukul lima sore disambut hujan lebat dan petir. Untung sudah sampai darat. Team II sudah lebih dulu sampai darat dengan hasil tangkapan yang hampir sama. Sementara kami mandi dan berbenah sebagian ikan tangkapan kami dibakar untuk menu makan malam kami sebelum kembali ke Jakarta. Menu ikan bakar yang masih fresh, sambal kecap yang pedas ditambah lalapan segar menambah selera makan kami semua.  Seraya berbagi kisah di kapal masing-masing. Beberapa orang mengalami jack pot alias mabok laut. Tapi semua itu terbalas dengan pengalaman menyenangkan dan hasil tangkapan yang cukup lumayan.

Kami menyempatkan foto bersama seluruh team. Tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih atas sambutan yang cukup baik oleh P Puri berserta seluruh ABK.  Ikan bakarnya yang “mak nyus”. Dan kamipun berpamitan untuk balik ke Jakarta.  “Kami akan kembali lagi Pak Puri !” ucap Reksi yang tampak masih menyimpan dendam pada Jeger –jeger disini ( istilah untuk kakap merah ukuran jumbo ). Agus suyanto