Kamis, September 20, 2012



Tournamen light tackle Piala Ketum Formasi 2012.
Meladeni “Terror Riri” bersama team Chloe Annete
Termasuk 1 dari 34 team yang ikut bertanding dalam Tournament Light Tackle Piala Ketua Umum Formasi 2012 yang berlangsung di Kepulauan Seribu, Team Chloe Annete adalah team yang solid. Fokus pada target buruan ikan Tengiri di salah satu spot andalan mereka. Team  yang beranggotakan Daniel, Abun, Ahok, Aseng dan karsono plus ABK Komeng dan Lukman telah mempersiapkan diri dengan piranti dan rangkaian mata pancing yang disesuaikan dengan target buruan dan peraturan tournamen jauh-jauh hari sebelum turnament berlangsung. Untuk mengantisipasi kondisi perairan dan perilaku ikan target, team juga menyiapkan umpan cumi segar dengan target ikan dasaran Kakap Merah, Jenaha dan Kerapu di rumpon celengan.

Berangkat dari basis tournamen di dermaga Marina Batavia Ancol pukul 03.30 kapal fibre Chloe Annete melaju cepat menuju perairan dekat pakis untuk ngotrek ikan tembang dan kembung sebagai umpan hidup. Kelima team ngotrek bareng 2 abk dan saya pun turun tangan ikut membantu melepas ikan umpan dari mata kail. Sibuk sekali pagi itu. Dirasa sudah cukup kapal bermesin 3 langsung   tancap gas menuju spot kapal karam. Dilokasi  sedang beroprasi kapal pencari besi tua. Team sempat ragu, dikhawatirkan ikan buruan terganggu dengan aktifitas mereka. 2   kapal peserta tournamen dari team InsaneFC sudah berada disana. Kapten Abun memposisikan kapal dengan tepat di sisi kirinya. Perburuanpun dimulai. Lima piranti plus umpan tembang dan selar disiapkan dengan cepat oleh ABK dan team menurunkan satu persatu. Kelima angler dengan wajah sangat optimis siaga mengawasi piranti andalan masing masing. ABK dengan menebar cumming ikan selar potong untuk mengundang ikan berkumpul di buritan kapal.
 
Disisi kanan kapal, team InsaneFC sedang figth dengan ikan tenggiri. Tampak sangat seru perlawanannya. Kameramen mata pancing yang ikut dalam team ini terus mengikuti jalannya pertarungan. Ikan terus berontak ke kiri dan kanan kapal. Dan akhirnya ikan berhasil diangkat ke kapal. Dan team yang lain pun mendapatkan strike pula. Team Annete hanya bisa menonton. Namun Abun dengan cerdik memberi komando kepada ABK. “angkat semua.....kita pindah jangkar....” Dan akhirnya kapan diposisikan dikanan team InsaneFC, cumming kembali ditebar....konceran tenggiri satu persatu diturunkan. Dan benar saja, Striiiiiike.......sambut seisi kapal dengan ekspresi penuh harap. Om Ahok pemancing senior membuka strike di spot ini sangat menikmati perlawanan ikan tenggiri perdananya. Belum selesai Ahok mengajar ikan, Daniel team termuda ini pun berhasil strike..... 2 orang abk dipaksa tak bisa diam melayani 2 pemancing yang sedang strike bersamaan. Strike kedua pemancing masih berlangsung dan ikan belum landed, menyusuk Abun mendapat strike di sisi kanan kapal. Benar benar spot yang luar biasa. Saya yang bertugas jadi pengamat di team ini jadi kurang fokus mau ambil video yang mana. Kami menyebut ini sebagai serangan teroris di pagi hari. Dan satu persatupun ikan mendarat di buritan kapal Annete.
 
Parade strike terus berlangsung sampai pukul 10.00. Total tengiri yang terangkat ada 12 Ekor. Dan yang terberat sekitar 7 kg berhasil diangkat oleh Sutarmo Inilah yang layak timbang pikirku. Setelah pengambilan video selesai dan ikan terangkat saya memotong rangkaian dan memasang tag di ekor ikan. Pendeknya tak ada pemancing dan ABK yang bisa berdiam diri di sesi pagi ini. Wah....ga sempat merokok nich....salah satu ABK berkelakar. Bagaimana tidak, sehabis ikan dilepaskan mata kailnya, ada yang strike lagi, memasang umpan lagi. Tak terhitung jumlah ikan yang mocel. ABK juga harus langsung membersihkan ceceran darah yang ada diatas kapal fiber yang sangat terawat. Hal ini juga bertujuan untuk kenyamanan para pemancing. 

Dirasa strike sudah mulai berkurang, satu persatu kapal meninggalkan spot ini. Team kami pindah menuju spot ikan dasaran. Ahok yang bertugas menurunkan umpan pertama dengan umpan cumi iris. Kapal sengaja tidak membuang jangkar untuk alasan kepraktisan. 2 ekor kuniran ukuran sekilo 5 naik. Kapten tidak tertarik. Pindah......teriaknya. Satu lagi spot dasaran dijajal. Namun hanya ikan ikan-ikan kecil yang berhasil terangkat. Masing masing kerapu dan kakap merah ukuran setengah kiloan. Mencoba ngoncer tengiri juga tak ada sambaran. Saya yang gatal tangannya mencoba menurunkan pancingan dengan teknik handline. Namun hanya ikan kurisi yang terangkat. Saya coba turunkan kotrekan yang naik malah ikan baracuda kecil yang kena. Kotrekan rontok dibuatnya.

Ketimbang mancing yang tidak jelas targetnya, kami sepakat untuk balik lagi ke Spot awal. Kapal pencari besi tua masih berada disana dengan para pekerja berkulit hitam legam terbakar matahari seperti tak memiliki rasa lelah terus bekerja. Sembari menebar konceran kami makan bekal yang dibawa. Nasi hangat yang dimasak dengan ricecooker dengan lauk dendeng daging, keripik paru dan teri goreng tepung sungguh nikmat. Apalagi kerupuk tenggiri home made ko Ahok yang gurih renyah. “Yang merah-merah itu jangan dimakan bro....”Daniel mengingatkan. Dia tahu saya tak boleh makan daging B2. Belum lagi sekaleng softdrink dingin yang segar. Pendeknya ini adalah pengalaman mancing dengan kapal yang super nyaman.

Joran Ahok kembali melengkung dan reel menjerit keras. Kembali dia mendapatkan strike di sesi kedua. Saya memberinya julukan “pemancing bertangan dingin”. Bukan tanpa alasan, semua mengakui di trip kali ini dialah top scorernya. 10 ekor tengiri dari total 22 ekor tengiri berukuran 4-7 kg dialah eksekutornya. Semua team mendapat tambahan strike di sesi terakhir. Dan akhirnya Aseng menutup strike tenggiri terakhir. Saya meminta bantuan ABK menyusun ikan tangkapan di lantai kapal dan pemancing berbaris di belakangnya untuk didokumentasikan. Ikan tangkapan bisa cepat habis namun foto mampu bercerita banyak dan bisa jadi kenangan tak terlupakan.

Jam 2 siang kapal kembali ke basis tournamen. Mesin dipacu dengan kecepatan penuh. 1 ikan yang kami tag mudah-mudahan bisa juara. Di basis tournamen sudah banyak team yang menyerahkan ikan terberatnya ke panitia. Tampak berjejer ikan Tenggiri, Kakap Merah, juga Gabus Laut. Melihat saingan cukup berat, ikan yang ada dengan kisaran 8 – 9 kg jumlahnya cukup banyak, team memutuskan tidak ikut dalam sesi penimbangan. Meski demikian pengalaman mancing kali ini tergolong trip yang sukses. Seluruh anggota team bisa menikmati trip ini dan mampu meladeni “Terror” ikan tenggiri bertubi-tubi. Saya pun mengucapkan selamat buat team Chloe Annete dan terimakasih telah bisa ikut serta dalam trip yang luar biasa ini. Mudah-mudahan bisa bergabung lagi di trip yang akan datang. Salam strike. Agus suyanto.