Selasa, Maret 24, 2009

Kampanye Terbuka, Perlukah ?

Beberapa pekan lagi kita akan memasuki tahap pemilu legislatif. Hingar bingar pesta demokrasi kali ini berbeda tangan pemilu sebelumnya. Di tahun 2004 poster, baliho, dan stiker foto caleg dan DPD tidak seperti tahun 2009 ini. Namun kampanye yang berupa Rapat Umum masih diminati para simpatisan. Tahun 2009 ini perlukah kampanye deran rapat umum yang diikuti arak-arakan di jalan Umum ?
Jika kita lihat lebih detail lagi, siapakah yang hadir di kampanye rapat-rapat umum sekarang ? Para karyawan, pedagang, pegawai negeri, petani, nelayan ? saya yakin yang hadir bukan yang saya sebut tadi. Mungkin lebih banyak orang-orang yang tidak berkepentingan dengan agenda-agenda kampanye yang di usung parpol. Jika harus di katakan terus terang, orang-orang yang hadir adalah orang-orang bayaran. Orang yang tidak punya kerjaan.
Para pengurus parpol harus lebih cermat lagi. Untuk apa kampanye dengan biaya besar hasilnya tidak efektif. Jika melihat trend saat ini masyarakat sudah tidak antusias dengan kampanye model ini. Masa kampanye terbuka masih adem-adem saja. Jadi masih perlukah kampanye rapat umum terbuka ?

Rabu, Maret 18, 2009

Rumpon

Para pemancing dan masyarakan awam saya yakin sering mendengar kata ini. Terjemahan umumnya adalah rumah ikan yang sengaja dibuat orang agar ikan berkumpul dan mudah dipancing. Mengapa ikan senang berkumpul di rumpon karena daerah ini jadi tempat berkumpulnya plankton dan ikan kecil sehingga ikan ikan predator juga tertarik mendekati rumpon, diantaranya ikan pelagis, Kakap Merah, Kerapu, Tuna dan Cakalang.

Ada dua jenis rumpon, rumpon terapung dan rumpon ikan dasar. Bagaimana membuat rumpon ? untuk rumpon dasar cara yang paling sederhana adalah dengan cara menenggelamkan barang-barang yang sudah tidak terpakai seperti ban bekas, becak, kapal tua dan lain-lain. Sedang rumpon terapung terbuat dari batu pemberat, tali plus daun lontar atau kelapa, dan pelampung. Rumpon-rumpon modern saat ini dibuat dari jaring bekas dan dilengkapi dengan Fishfinder ( pendeteksi ikan ) dan monitor. Bahkan posisinya sudah dicatat di GPS sehingga posisinya mudah ditemukan.

Senin, Maret 02, 2009

Mancing Kakap Batu di Karang Wala - Tj. Kait



28 Pebruari 2009

Trip mancing kali ini diikuti oleh Saya, P. Ganda, Okta, dan Iwan. Setelah sekian lama janjian baru kali ini kami bisa mancing bareng lagi. Pengalaman-pengalaman P Ganda mancing ikan Kakap Batu dan Cendro saya terapkan semua. Saya berhasil strike 2 ekor Kakap Batu, 2 Ayam-ayam, ikan tanda-tanda, kerapu, dan beberapa ikan hias. Cuaca cukup bersahabat. Dimulai dari pukul 11.00-12.00 hujan kemudian sampai jam 18.00 cerah. Arus laut dan angin tidak terlalu besar, Kondisi air jernih.

Teknik yang kami gunakan buttom fishing, 1 Umpan udang hidup di ujung senar dengan timah pemberat ditengah. Namun timah ditengah tidak diikat mati agar sensitif jika ada sambaran ikan. Spot mancing karang wala sangat rawan nyangkut di karang. Namun jika menggunakan timah tidah terlalu besar dan tidak diikat mati akan mengurangi tersangkut di karang.

Jika pembaca tidak bisa mengolah ikan, sedang anda suka ikan saran saya hasil pancingan bisa di titip masakkan ke tukang sea food di pinggir jalan dekat rumah. Pasti hasilnya maknyus...! lihat aja penampilannya di foto berikut. Mengundang selera bukan ? Mancingnya enak, makannya juga enak.