Rabu, Juli 22, 2009

GT Pulau Tempurung dan Sangyang Merak.

Atas dasar referensi dari Sony ( teman di Fishyforum ) saya dikenalkan dengan Kapten Bambang salah satu yang biasa mengajak pemancing ke pulau Tempurung dan Sangyang. Berangkat dari jakarta jam 02.00 sampai di dermaga jam 05.00. Setelah semua peralatan dan logistik naik, kapalpun berangkat menuju tendak ( rumpon ) untuk mencari ika tembang yang akan dijadikan umpan ikan Tengiri.



Spot pertama di P. Tempurung. Semua menurunkan pancing analannya masing-masing. Saat itu arus sangat kuat. Mau tak mau kapal digeser ke spot yang memungkinkan ikan target berada. Kami memang sedang sial. Kapal mendadak tidak mau di start. Ikan tembang yang dijadikan umpan sebagian besar mati dan tak mungkin lagi berburu terngiri. Teknik mancing dirubah menjadi mancing dasaran. Beruntung buat Lubis yang berhasil strike baby GT sekitar 2 kg. Karena tak ada ikan lain yang bisa dimasak sebagai lauk umpan makan siang maka Lubis merelakan ikannya dimasak. Menu nasi kuningpun ( setengah gosong ) kami lahap siang itu.

Tepat jam 03.00 bantuan baru datang. Kami pindah mancing dasaran dan popping di P. Sangyang. sampai sore. Tak ada ikan berarti yang berhasil kami naikan ke kapal. Beberapa kali ikan cendro hoke, namum akhirnya mocel juga.

Trip ini memang trip explorasi. sehingga kesuksesan mancing bukan dari hasil. Melainkan dari pelajaran yang bisa diambil untuk trip berikutnya.










Berburu Tuna Di Pelabuhan Ratu.

Berawal ingin mengadakan trip mancing ke spot baru, 19 Juli 2009 yang lalu Saya, Helmy,Lubis,Tri dan Jonlee memutuskan untuk mancing Tuna di Pelabuhan Ratu. Kami sepakat berkumpul jam 22.00 di MD Sarinah seperti biasanya. Dan Jam 23.00 kami meluncur dengan Kijang Inova Pak Tri. Pukul 03.00 tiba di Pelabuhan Ratu. Sarapan Bubur dan persiapan di dermaga 2 untuk start jam 04.00.
Sepanjang perjalanan menuju spot kami pergunakan untuk tidur karena dalam perjalanan jakarta menuju pelabuhan ratu kami habiskan untuk mengobrol menemani pak Tri mengemudi. Sampai spot lawang jampang kapal berputar-putar dan tuna tak kunjung muncul. Akhirnya kami putuskan mancing popping di karang hantu hingga makan siang. Hasilnya pun masih nol besar.

Kapal pun mencoba berputar-putar kembali. Sinyal burung yang berkerumun menandakan adanya tuna yang sedang pesta teri. Kapalpun dipacu dan jig 40gr dilemparkan. Masih belum berhasil hoke. Terus berulang-ulang hingga jam 16.00 tetep nol. Tak kurang ada 4 kapal yang turut berburu tuna hari itu. Hari itu tuna tidak terlalu banyak. Mungkin karena persediaan teri yang jadi buruannya juga sedikit. Akhirnya kami putuskan untuk mencoba teknik bottom fishing. Alhasil beberapa ekor kerapu, kurisi dan ikan kambing-kambing berhasil dingkat keatas kapal.

Rasa penasaran sudah terobati meski belum berhasil membawa pulang Tuna. Lain kali pasti kami berhasil.






Rabu, Juli 15, 2009

Mancing Kue Rambe


Nama ikan Kue dimasyarakat sudah tidak asing lagi. Rasanya yang enak sesuai dengan Namanya "Kue". Dikalangan pemancing ikan ini disukai karena perlawanannya yang luar biasa, meskipun secara bobot kecil.
Bulan Mei lalu, saya pernah merasakan tarikan ikan Kue Rambe. Bentuknya seperti layang-layang, badannya pipih, dan ada semacam "rambut" makanya dinamakan Kue Rambe. Teknik mancing ikan ini saya lakukan dengan umpan udang hidup yang dikait bagian ekornya. Leader kira-kira satu meter, kili-kili dan timah pemberat bebas.
Spot ikan ini biasanya di tempat-tempat tertentu saja. Seperti di Tanjung Kait, tidak semua bagan ditemukan ikan ini. Para pemancing senior sudah paham ini. Makanya jika sedang musim ikan ini dan pemancing ramai, bagan tertentu bisa jadi rebutan.